Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Thursday, January 26, 2006

DI SINI, SURGA ITU BERNAMA MAHAKAM

Oleh: Y. Wibisono

ombak pecah beriak
bermain lemparan
wajah rembulan
terayun dipantul
bagai kanak berebut

perahu kecil bermain meniti buih
berpacu ketinting riang menderak malam
kapal pedagang tak tergoyah ombak
bersenandung hening penjelajah sungai
ponton batubara merayap
serupa bukit berjalan

lampu-lampu terhampar
bagai kunang-kunang menggoda malam
bagai kerling si jelita
berkerlip di atmosfir beraroma jingga
menyuguhiku secawan anggur
mengagumkanku, bagai tak putus
mengecilkanku, bagai debu di tiang dermaga

rohku menggelepar
dalam dahaga tak terpuasi
kuhirup angin gunung, kuhirup angin sungai
kuhirup angin rawa, kuhirup angin danau
menggelembung dalam paruku
membawaku melayang dan kutelanjangi
keindahan berkelok
di temaram lampu jalan
di sini, surga itu bernama mahakam!

Samarinda, Januari 2004