Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Monday, August 07, 2006

LELAKI DAN REMBULAN (2)

Oleh: Y. Wibisono

Lelaki itu terus memohon kepada Tuhan,
agar kiranya sudi mengubah dirinya
menjadi kanak lagi. Ia sudah membayangkan
sebuah tempat, sebuah padang rumput
dengan sedikit semak di tengahnya.

Ia ingin di suatu malam, bertelanjang
dada tanpa sepatu mengendap dalam semak
itu. Sekedar ingin tahu siapakah raksasa
yang selalu memangsa rembulan itu.
Menyisakan irisan melengkung yang
makin menipis, lalu ketika kekenyangan
ia akan mengembalikan sedikit demi
sedikit wajah sang rembulan.

Ibunya pernah membisikkan satu rahasia
:raksasa itu hanya mau menampakkan
wajahnya pada seorang kanak!