Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Thursday, June 10, 2004

PERJALANAN (3)

Oleh: Y. Wibisono

akupun berkemas
melipat senyum di dalam koper
:selamat berjumpa kembali dengan debu

perpisahan ini tak akan dikenang
seperti daun yang jatuh ditiup angin
seekor tupai dan ranting akasia
meringkuk ditelan sepi
seperti keringnya mimpi kami
tentang warna-warna emas bulir padi
dan sekawan pipit yang bernyanyi
tentang panen dan orang-orangan sawah

kembali kami menghitung debu
kaca kendaraan hanyalah bentangan
kanvas coklat yang buram
roda yang menderik dan debu yang bergulung,
seperti inikah negeri sihir?

kali terakhir,
kami menyapa ladang kering dan rumput liar
dengan mimpi yang tak lagi disuarakan

Samarinda, 9 Juni 2004

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home