Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Tuesday, June 08, 2004

PERJALANAN (1)

Oleh: Y. Wibisono

samarinda - teluk dalam - sebulu
berjam-jam kami mengeja debu
matahari telah mengupas atap kendaraan
juga menggosongkan kepala para pekerja kayu
:ini khatulistiwa yang sebenarnya!
lalu kamipun mentertawakan semak-semak
di sisi jalan berdahan dan berdaun debu

musim yang gelisah,
segelisah hati para transmigran
mengganti lembu dengan truk-truk kayu
mengganti lumbung padi dengan mini-sawmill
lalu batang-batang padipun
hanyalah artefak mimpi yang tak jadi
mimpi yang memimpikan mimpi
seperti lagu yang ringan:
transmigran tak bertani
transmigran tak berladang

kamipun menziarahi rerumputan liar
dengan senyum dan duka yang beradu

Samarinda, 7 Juni 2004

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home