PAGI, KABUT DAN BIMBANGKU
Oleh: Y. Wibisono
Hamparan rerumputan dan bening air kolam,
selamat pagi ...
bersama rindang ranting pohon dan kabut tipis ini
ingin kumanja semua rasa
mata kail yang terayun ringan
terpercik indah dalam bias mentari pagi
menabur harap pada yang riang berenang di sana
datanglah dan sudilah makan
jiwa yang tak jua menyatu dalam kesempurnaan pagi ini
mencoba tertatih mengenang yang pernah ada
seakan tersesat saat kucoba berlari
dan sadarkan
tiga tahun telah terlewati
pergi bersama kabut yang ditepis sang angin
dan kau adinda,
akankah kutemukan di bening matamu,
setangkai cinta dalam keharuman
(yang kudambakan sekuat karang pantai selatan?)
sementara
hati ini kerap berubah warna
di sudut pagi yang berhiaskan kemilau embun
kucoba lantangkan kegetiran ini
janji,
benarkah hanya terali besi
yang kan membelenggu
dan hempaskan diri dalam kesedihan?
pagi, kabut dan
aku termangu ...
(Samarinda: Lempake, 12 Mei 1996)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home