GALAU
Oleh: Y. Wibisono
melangkah pelan
dibawah gerimis sore
samar, aku cari damai
:meski hati dirajam selaksa tanya, adakah?
gerimis yang kian deras
kasar menerpa lembar anganku
tak kurasa
meski hati menjerit lirih
perih!
gerimis yang kian deras juga
seakan mengajak berpaling
menyeringai pada batas duka lama
pagi yang lelah menadah
kian terkuyup ditelan sepi
dan dinginpun
kian menusuk hati
(Trenggalek, 1989)
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home