Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Wednesday, February 08, 2006

AKUPUN MENGIRIM TANGIS

Oleh: Y. Wibisono

(1)
seperti laron
riuh berhambur
mengejar sesorot cahaya

seperti laron
riuh berkejaran
ketika hujan temaram

tapi, itu sesaat
esok laron-laron akan luruh
lalu mati, diam

lalu musim hujan depan
laron-laron akan berhambur lagi
:laron-laron yang beda!

(2)
setiap kematian
barangkali memang untuk ditangisi
bahkan ketika kita
tak punya lagi sisa airmata

juga kelak,
ketika seseorang akan menangis untuk kita
lalu tangis-tangis untuk anak kita
tangis-tangis yang akan terus berulang
tangis-tangis yang dituliskan
pada tiap dinding jaman

Ya Rabbi, bahkan senyatanya
kami hanyalah setitik debu
dalam putaran kehidupan
yang Kau cipta ..

Samarinda, 8 Feb 2006
** untuk W dan F, aku berduka
untuk kepergian ibu dan ayah kalian **

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home