Tembang Mahakam: Nyanyian Sungai Khatulistiwa

Mahakam, o, mahakam. Kutuliskan semua rasa yang menggelora itu di sini. Di antara riak gelombangmu yang tak pernah bosan kutatap berlama-lama. Ijinkan sajak-sajak ini terus kudendangkan, bersama angin dan kapal yang lewat.

Monday, April 17, 2006

LAGU UNTUK DIA

Oleh: Y. Wibisono

kutulis lagu ini, dik, untukmu
tetap dengan cinta yang memar
terkuyup waktu

gubahanku, dik, tetap saja
tak merdu. dengan melodi
sumbang dan lirik pilu
seperti dulu. seseorang
berkalung gitar bersenandung
di bawah jendela kamarmu

ini bukan jamannya lagi, katamu
siapa peduli?

aku akan terus menyapa
di ujung malam-malammu
seorang pengelana
melempar rindu
jatuh tepat
di peluk mimpimu

gitar tua, mari nyanyikan
lagu cinta. untuk dia,
yang takut merindu!

Samarinda, 16 April 2006

Wednesday, April 12, 2006

PELUKIS SEMESTA

Oleh: Y. Wibisono

(1)
matahari itu, jika ia kau lukis seperti buah kelapa
maka cukuplah sebuah noktah untuk bumi
lalu, seperti apa akan kau lukis dirimu?

jika kanvasmu adalah semesta
matahari itu akan kau lukis dengan sebuah noktah
dan bumipun tak lagi mampu kau lukis
masihkah ingin kaulukis dirimu?

duduklah di sini, lalu kita berenung
adakah ruang lagi, ketika semesta
hanya sebuah titik?

(2)
oh ya, benarkah kau telah
melukis matahari? dengan parasnya
yang asli?

mungkin bukan!

ia yang kau lukis selepas fajar
adalah matahari bertopeng bedak
seperti perempuan banjar
yang melapis wajahnya dengan pupur dingin
beranjak dari peraduan
kau tak mengenalinya bukan?

ia yang bernama matahari di lukisan senjamu
adalah seseorang yang hendak pergi,
melambaikan tangan di ujung jalan
kau sulit mengenalinya bukan?

wajah matahari itu, lukislah ia
ketika tepat di atas kepalamu!

(3)
maukah kau melukis sebuah kereta untukku?
tak perlu mewah. tapi buatlah ia mampu
meluncur di antara bintang

lalu kita berdua buktikan
adakah sebuah taman teduh
di antara gugusan-gugusan yang
meremang di ujung langit itu?

ah, barangkali usia kita terbatas
kita akan meninggal bahkan ketika
kereta masih meluncur
kita akan ada di alam lain

alam lain? tunggu!
apakah itu ada di semesta yang ini juga?

Samarinda, 12 April 2006